Hubungan Jamuan Makan dan Beban Simbolik Pada Ibadah Rumah

Studi Kasus di Jemaat Syalom Kantaman

  • Agrilivita Doloy Sekolah Tinggi Teologi Star's Lub Luwuk Banggai, Indonesia
  • Edison Frans Sekolah Tinggi Teologi Star's Lub Luwuk Banggai, Indonesia
  • Juan Erwin Pohan Sekolah Tinggi Teologi Star's Lub Luwuk Banggai, Indonesia
Kata Kunci: ibadah rumah, jamuan makan, keramahtamahan Kristen, kondisi ekonomi, tekanan sosial simbolik

Abstrak

Penelitian ini mengangkat masalah partisipasi jemaat dalam ibadah rumah tangga, khususnya keterkaitan antara kondisi ekonomi dan kebiasaan sosial dalam praktik keramahtamahan. Subjek penelitian adalah Jemaat Syalom Kantaman di Kabupaten Banggai Kepulauan, Sulawesi Tengah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah kondisi ekonomi berpengaruh terhadap kesiapan jemaat menerima pelaksanaan ibadah di rumah, serta apakah kebiasaan menyediakan jamuan makan memiliki peran moderasi. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan survei. Sampel berjumlah 30 orang yang dipilih secara purposif dari anggota jemaat aktif. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui kuesioner skala Likert, dan dianalisis dengan regresi linear sederhana serta uji moderasi menggunakan SPSS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi ekonomi tidak berpengaruh signifikan terhadap kesiapan jemaat. Namun, ketika kebiasaan menyediakan jamuan makan dimasukkan sebagai variabel moderator, pengaruh kondisi ekonomi menjadi lebih nyata secara statistik. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa tekanan sosial yang muncul dari norma keramahtamahan lebih berperan dibandingkan realitas ekonomi dalam menentukan kesiapan jemaat. Temuan ini menegaskan pentingnya pendekatan pastoral dan liturgis yang lebih kontekstual dan membebaskan.

##plugins.generic.usageStats.downloads##

##plugins.generic.usageStats.noStats##

Referensi

Arrington, A. (2017). Becoming a world Christian: Hospitality as a framework for engaging otherness. International Journal of Christianity and Education, 21(1). https://doi.org/10.1177/2056997116674972

Bevans, S. B. (2002). Model-Model Teologi Kontekstual. Ladalero.

Davison, A. (2019). Participation in God: A study in Christian doctrine and metaphysics. Cambridge University Press. https://doi.org/10.1017/9781108629287

Day, A. (2009). Believing in belonging: An ethnography of young people’s constructions of belief. Culture and religion, 10(3), 263–278.

GTJS. (2025). Program Kerja Majelis Tahun 2025. Gereja Toraja Jemaat Samarinda. https://gtjemaatsamarinda.org/index.php/penatalayanan/programkerja

Hankey, W. (2024). Participation as God’s Indwelling. In Participation in the Divine (hal. 220–244). Cambridge University Press. https://doi.org/10.1017/9781009440028.012

Hasibuan, B., & Hutagalung, S. (2016). Analisis Tujuan Jamuan Makan Bersama Sebagai Suatu Metode Penginjilan Berdasarkan Kisah Para Rasul 2:46 Di Jemaat Pakusarakan Cimahi Bandung. Jurnal Koinonia, 8(1), 95–120.

HKBP Pekanbaru. (2025). Jadwal Partangiangan Sektor. HKBP Pekanbaru. https://www.hkbppekanbaru.org/jadwal-partangiangan-sektor/

Joo, Y.-S. (2020). Embracing Otherness: Christian Practice of Hospitality. Theology and Praxis, 70. https://doi.org/10.14387/jkspth.2020.70.461

Kong, L., & Nair, S. (2011). Home as a Space of Worship. In International Encyclopedia of Housing and Home. https://doi.org/10.1016/B978-0-08-047163-1.00306-4

Langido, S., Mosooli, E. A., & Ruindungan, L. M. (2022). Dampak Persembahan Sukarela Bagi Jemaat Miskin Di GPIBK Jemaat Kalvari Sabang. Visio Dei: Jurnal Teologi Kristen, 4(1), 82–103. https://doi.org/10.35909/VISIODEI.V4I1.283

Long, B. M. (2016). Coming Home: A Historical Assessment of Private Domestic Space as the Primary Locus of Christian Hospitality [Duke University]. https://dukespace.lib.duke.edu/dspace/handle/10161/13615

MacDonald, M. Y., & Moxnes, H. (2004). Domestic Space and Families in Early Christianity: Editors’ Introduction. Journal for the Study of the New Testament, 27(1), 3–6. https://doi.org/10.1177/0142064X0402700101

Mishra, S. (2012). Pierre Bourdieu cultural social capital. Research Journal of Humanities and Social Sciences, 3(2), 292–296.

Sagovsky, N. (2009). The common life. In Ecumenism, Christian Origins and the Practice of Communion. https://doi.org/10.1017/cbo9780511487828.001

Santo, J. C., Sembodo, J., Sumiwi, A. R. E., & Harmadi, M. (2021). Spiritualitas dalam Peribadahan Kristen bagi Keharmonisan Umat: Refleksi Efesus 5:18-21. Fidei: Jurnal Teologi Sistematika dan Praktika, 4(2). https://doi.org/10.34081/fidei.v4i2.277

Tibinge, N., Mosooli, E. A., & Lembolangi, L. (2024). Sebuah Beban Religius: Tradisi Makan Bersama Dalam Ibadah Pada Komunitas Kristen Dari Perspektif Perempuan Miskin. TEVUNAH: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen, 2(2), 125–150. https://doi.org/10.59361/tevunah.v2i2.32

Umbu Lolo, I. (2022). Not Forbidden but a Fellowship “Food.” Asia Journal Theology, 36(2). https://doi.org/10.54424/ajt.v36i2.21

Wenzel, M., & Woodyatt, L. (2025). The Power and Pitfalls of Social Norms. Annual Review of Psychology, 76(1), 583–606. https://doi.org/10.1146/annurev-psych-020124-120310

Whyte, G. S. (2023). Bevans Revisited: Reflections on Stephen Bevans’s Models of Contextual Theology. International Bulletin of Mission Research, 47(3), 430–440. https://doi.org/10.1177/23969393221139461

Diterbitkan
2025-06-18
##submission.howToCite##
Doloy, A., Frans, E., & Pohan, J. E. (2025). Hubungan Jamuan Makan dan Beban Simbolik Pada Ibadah Rumah. VISIO DEI: JURNAL TEOLOGI KRISTEN, 7(1), 13-27. https://doi.org/10.35909/visiodei.v7i1.522
Bagian
Artikel