GEREJA SEBAGAI PERSEKUTUAN PERSAHABATAN YANG TERBUKA MENURUT JÜRGEN MOLTMANN
Abstrak
Dengan menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif, artikel ini memperlihatkan bahwa menurut Moltmann, konsep gereja sebagai persekutuan atau koinonia terlalu sering didasarkan pada keseragaman. Terhadap model koinonia tersebut, Moltmann mengangkat konsep Alkitabiah tentang arti penting dari orang asing dan musafir, orang buangan dan pendosa. Menurut Moltmann, gereja tidak bisa menjadi sebuah perahu kesamaan (a boat of sameness) dalam mengarungi lautan keberbedaan. Oleh karena itu, Moltmann menawarkan konsep persekutuan trinitaris yang berdasar pada persahabatan. Bagi Moltmann, kabar baik tentang koinonia dari Allah Tritunggal tidak ditandai oleh persahabatan keseragaman, tetapi oleh persahabatan yang menyatukan, menghormati dan mencakup perbedaan. Koinonia sejati berarti lebih dari sekadar menerima dan merangkul ketegangan dan konflik. Koinonia sejati adalah tentang menerima dan memeluk satu sama lain (dan juga Allah). Tanda pamungkas dari koinonia sejati adalah persahabatan. Moltmann menekankan panggilan gereja untuk menjadi persekutuan persahabatan (friendship koinonia) yang terbuka dengan mengedepankan kebebasan, kesetaraan dan cinta kasih. Moltmann sekaligus mengajukan kritik terhadap struktur gereja yang – dalam istilah Moltmann – dibangun dengan prinsip hierarkhi monoteis yang justru sarat dengan penindasan
##plugins.generic.usageStats.downloads##
Referensi
Adimihardja, K. (2011). Metode Penelitian Sosial : Suatu Teknik Penelitian Bidang Kesejahteraan Sosial Dan Ilmu Sosial Lainnya (J. Budhi (ed.)). PT Remaja Rosdakarya.
Adiprasetya, J. (2002). Berteologi dalam Perjumpaan dengan yang lain. Jurnal Teologi Proklamasi, 2(1), 45–54.
Adiprasetya, J. (2018). The Good yet Missing Innkeeper and the Possibility of Open Ecclesiology. In Ecclesiology. https://doi.org/10.1163/17455316-01402006
Baghi, F. (2012). Pengakuan, Hospitalitas, Persahabatan (Etika Politik dan Postmodernisme). Ledalero.
Derrida, J. (2005). The Politics of Friendship, terj. George Collins. Verso.
Gunawan, L. (2019). Spiritualitas Gereja Persahabatan: Memikirkan Ulang Konsep Bergereja dalam Konteks Dunia yang Serba Terhubung. Quaerens: Journal of Theology and Christian Education, 1(1), 67–78. https://doi.org/10.46362/quaerens.v1i1.17
Hegstad, H. (2013). The Real Church: An Ecclesiology of the Visible. Pickwick Publications.
Karkkainen, V.-M. (2005). The Trinitarian Doctrines of Jurgen Moltmann and Wolfhart Pannenberg in the Context of Contemporary Discussion. In P. C. Phan (Ed.), The Cambridge Companion to the Trinity (hal. 223–242). Cambridge University Press.
Karkkainen, V.-M. (2017). Hope and Community: A Constructive Christian Theology for the Pluralistic World. Eerdmans publishing Company.
Knitter, P. F. (2008). Pengantar Teologi Agama-agama. Kanisius.
Kristeva, J. (1991). Strangers to Ourselves , terj. Leon S. Roudiez. Columbia University Press.
Lakawa, S. E. (2002). Perempuan Sebagai yang Lain: Keberanian Menggeser Paradigma Berteologi. Jurnal Teologi Proklamasi, 2(1), 13–44.
Levinas, E. (2000). Time and Other, terj. Ricard A. Cohen. Duquesne University Press.
McDugall, J. A. (2005). Pilgrimage of Love: Moltmann on the Trinity and Christian Life. Oxford University Press.
Moltmann, J. (1975). Theology of Hope. Harper & Row.
Moltmann, J. (1979). Hope for the Church. Abingdon Press.
Moltmann, J. (1993). Trinity and the Kingdom: The Doctine of God. Fortress Press.
Rhodes, J. S. (2000). Jürgen Moltmann: The Comfort And Challenge of Open Friendship. The Asbury Theological Journal, 55(1), 41–49.
Sasongko, N. (2015). Toward a Nonviolent Koinonia. Ecclesiology. https://doi.org/10.1163/17455316-01103005
Slade, P. (2009). Open Friendship In A Closed Society: Mission Mississippi and A Theology of Friendship. Oxford University Press.
Tinambunan, D., & Toruan, R. L. (2010). Orang Batak Kasar? Membangun Citra dan karakter. Elex Media Komputindo.
Volf, M. (1998). After Our Likeness: The Church as the Image of the Trinity. Eerdmans publishing Company.
##submission.copyrightStatement##
##submission.license.cc.by-sa4.footer##Pengguna bebas menyalin, mengubah, atau mendistribusikan ulang artikel untuk tujuan apa pun yang sah dalam media apa pun, asalkan Anda memberikan kredit yang sesuai kepada penulis asli dan Visio Dei: Jurnal Teologi Kristen sebagai penerbitnya, menautkan ke lisensi, menunjukkan jika ada perubahan, dan mendistribusikan kembali karya turunan apa pun di bawah lisensi yang sama.
Hak cipta artikel dipegang oleh masing-masing penulisnya, tanpa batasan. Lisensi non-eksklusif diberikan kepada Visio Dei: Jurnal Teologi Kristen untuk mempublikasikan artikel dan mengidentifikasi dirinya sebagai penerbit aslinya, termasuk hak komersial untuk untuk menjualnya kepada perpustakaan dan individu.
Dengan menerbitkan artikel di Visio Dei: Jurnal Teologi Kristen, penulis memberikan hak kepada pihak ketiga untuk menggunakan artikel mereka sejauh yang diberikan oleh lisensi Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International.