Spiritualitas Ina Na Marsahala dan Eksistensi Perempuan Batak

Suatu Kajian Teologi Sahala

Kata Kunci: Budaya Batak, Ina na Marsahala, Partisipasi Perempuan, Spiritualitas Kristen, Teologi Kontekstual

Abstrak

Penelitian ini mengkaji makna Ina na Marsahala sebagai representasi spiritualitas dan karakter perempuan Batak dalam konteks teologi kontekstual. Masalah yang diteliti adalah bagaimana nilai-nilai sahala—yakni spiritualitas unggul, kualitas unggul, dan karakter unggul—dihayati oleh perempuan Batak dan direfleksikan dalam kehidupan keluarga, masyarakat, dan gereja. Subjek penelitian terdiri dari sembilan informan dari komunitas Batak di Pematangsiantar, termasuk dua tokoh kunci. Tujuan penelitian ini adalah merumuskan nilai Ina na Marsahala sebagai dasar bagi pengembangan teologi perempuan yang kontekstual. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Data dikumpulkan melalui teknik Focus Group Discussion (FGD) dan wawancara mendalam, kemudian dianalisis secara tematik-deskriptif dengan triangulasi pada informan utama. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai Ina na Marsahala terdiri dari enam karakter utama: Sitiop Puro, Soripada, Parsonduk Bolon, Parsangkalan na so ra mahiang, Partataring na so ra mintop, dan Parbahulbahul na Bolon. Nilai-nilai ini mencerminkan spiritualitas inkarnasional dan kepemimpinan etis perempuan Batak dalam kehidupan sehari-hari. Kesimpulannya, Ina na Marsahala merupakan fondasi teologis yang relevan untuk membangun spiritualitas perempuan yang membebaskan dan kontekstual dalam pelayanan gereja dan masyarakat Batak.

##plugins.generic.usageStats.downloads##

##plugins.generic.usageStats.noStats##

Referensi

Ahmad, S. (2021). Totem, Ritual dan Kesadaran Kolektif: Teoritik Terhadap Pemikiran Keagamaan Emile Durkheim. AL-ADYAN: Journal of Religious Studies, 2(2), 153–161. https://doi.org/10.15548/al-adyan.v2i2.3384

Ayu, A. K. (2013). Nyadran Sebagai Realitas yang Sakral: Perspektif Mircea Eliade. Thaqafiyyat, 14(1), 145–160. https://ejournal.uin-suka.ac.id/adab/thaqafiyyat/article/view/617

Batubara, M. U. (2024). Perempuan Batak Toba dan Misi: Tinjauan Misi Praksis terhadap Posisi Pendeta Perempuan dalam Kepemimpinan di Gereja HKBP. Sisean: Journal of Theology and Christian Mission, 1(1), 22–40. https://doi.org/10.62926/js.v1i1.59

Berger, P. L. (1991). Langit Suci. LP3ES.

Bevans, S. B., & Schroeder, R. P. (2004). Constants in Context: A theology of Mission for Today (Vol. 30). Orbis Books.

Hjelm, T. (2019). Rethinking the theoretical base of Peter L. Berger’s sociology of religion: Social construction, power, and discourse. Critical Research on Religion, 7(3). https://doi.org/10.1177/2050303219874392

Hooks, B. (2000). Feminism is for Everybody: Passionate Politics. South End Press.

Kamil, S. S., Nurrachman, D., & Andiansah, E. A. (2024). Resistance to Patriarchal Culture in Why Woman Kill (2019) by Marc Cherry. Saksama: Jurnal Sastra, 3(1), 55–68. https://doi.org/10.15575/sksm.v3i1.37999

Manolache, S. (2017). The dialogue between sacred, symbol and ritual to Mircea Eliade’s thinking. Proceedings of DIALOGO-CONF 2017, 4. https://doi.org/10.18638/dialogo.2017.4.1.9

McClure, J. S. (2018). Speaking Together and with God: Liturgy and Communicative Ethics. Rowman & Littlefield.

Munawar, R., & Raza, A. (2023). Discourse on the Durkheimian Tradition in Political Sociology. Journal of Policy Research, 12(4). https://doi.org/10.61506/02.00124

Rigitta. (2021). Analisis Kedudukan Sosial Perempuan Batak Toba dalam Konteks Kesusasteraan. Jurnal Normatif Fakultas Hukum Universitas Al Azhar.

Schneider, S. M. (2000). Religion and Spirituality: Strangers, Rivals, or Partners? Santa Clara University. https://scholarcommons.scu.edu/jst/94/

Siagian, R. J. (2016). Sahala Bagi Pemimpin (1st ed.). Lembaga Bina Warga HKBP.

Siagian, R. J. (2019). Sahala Kepemimpinan Perempuan Dalam Konteks Masyarakat Batak dan Alkitab. Visio Dei: Jurnal Teologi Kristen, 1(1), 122–140. https://doi.org/10.35909/visiodei.v1i1.13

Siagian, R. J. (2020). Dinamika Internalisasi Sahala dalam Kepemimpinan Gereja Batak. In I. Y. M. Lattu & T. Kholiludin (Eds.), Agama Pasca Kristenisasi. ElSA Press.

Siagian, R. J., & Limbong, S. (2024). Sahala in Digital Era: Artificial Intelligence and Future of Batak Church Leadership. International Journal of Artificial Intelegence Research, 8(1), 1–10. https://doi.org/10.29099/ijair.v8i1.1.1348

Sihotang, A. P., Valencia, R., Sirait, N. S., Silitonga, M. U. A., & Sinulingga, J. (2024). Kajian Feminisme: Eksistensi Perempuan Batak Toba dalam Pelestarian Ulos. Jurnal Pendidikan Tambusai, 8(1), 51–56. https://jptam.org/index.php/jptam/article/view/14160/10891

Sinurat, R. E., Gautama, M. P., Kelen, A. A., & Prakosa, J. H. (2024). Gender Equality in Batak Toba Society in the Lights of the Theological Thoughts of Ivone Gebara. Proceedings of The International Conference on Theology, Religion, Culture, and Humanities, 1(1), 61–75. https://doi.org/10.24071/tic.v1i1.8468

Tampubolon, Y. S., & Tampake, T. (2023). Manifestasi Gender dalam Masyarakat Batak Toba pada Gorga (Ukiran Simbol) dalam Rumah Adat Batak Toba. Jurnal Basataka (JBT) Universitas Balikpapan.

Diterbitkan
2025-06-26
##submission.howToCite##
Siagian, R. J. (2025). Spiritualitas Ina Na Marsahala dan Eksistensi Perempuan Batak. VISIO DEI: JURNAL TEOLOGI KRISTEN, 7(1), 94-105. https://doi.org/10.35909/visiodei.v7i1.592
Bagian
Artikel