ABRAHAM DI TENGAH PLURALITAS
Tafsir Kejadian 14:17-24 dan Relevansinya untuk Merawat Toleransi di Indonesia
Abstrak
Masalah penelitian ini berfokus pada bagaimana sikap Abraham dalam narasi Kejadian 14:17-24 dapat memberikan teladan teologis dalam menghadapi pluralitas budaya dan agama, khususnya dalam konteks Indonesia yang majemuk. Obyek penelitian adalah teks Kejadian 14:17-24, yang dianalisis untuk mengungkap relevansinya terhadap upaya merawat pluralitas di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk menyoroti narasi simpatik terhadap pluralitas dalam Perjanjian Lama dan bagaimana hal tersebut dapat diterapkan dalam kehidupan bermasyarakat. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan kritik naratif dan kritik historis. Kritik naratif digunakan untuk menganalisis struktur dan dinamika narasi, seperti karakter, simbol, dan konflik dalam teks. Sementara itu, kritik historis membantu memahami konteks sosial-historis bangsa Israel, termasuk interaksi mereka dengan budaya dan agama di Kanaan. Data dikumpulkan dari analisis teks Alkitab serta studi pustaka mengenai pluralitas di Indonesia, yang kemudian dianalisis secara interpretatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Abraham menunjukkan sikap simpatik dan akomodatif terhadap pluralitas, seperti menerima berkat dari Melkisedek, menggunakan nama El Elyon, dan tidak bersikap konfrontatif terhadap budaya lokal Kanaan. Sikap ini menunjukkan nilai-nilai toleransi dan moderasi dalam keberagaman. Kesimpulannya, narasi ini relevan untuk menjawab tantangan intoleransi di Indonesia dan memberikan inspirasi bagi gereja dan masyarakat untuk mempromosikan harmoni di tengah pluralitas.
##plugins.generic.usageStats.downloads##
Referensi
Aritonang, A. (2019). Peran Sosiologis Gereja Dalam Relasi Kehidupan Antar Umat Beragama Indonesia. TE DEUM (Jurnal Teologi dan Pengembangan Pelayanan), 9(1), 69–102. https://doi.org/10.51828/td.v9i1.9
Brueggemann, W. (1982). Genesis, A Bible Commentary for Teaching and Preaching. John Knox Press.
Gea, W. P., Zebua, Y. Y., Fransiskus, H. M., Erastus, S., & Manalu, J. (2024). Menguak Intoleransi Agama Melalui Penayangan Film His Only Son. Jurnal Apokalupsis, 15(1), 47–68. https://doi.org/10.52849/apokalupsis.v15i1.110
Gordon, J. W. (1990). World Biblical Commentary, Vol. 1 Genesis 1-15. Word Books, Publisher.
Karman, Y. (2019). Abraham Inklusif: Sebuah Titik Temu Trialog Agama-agama Abrahamik. Jurnal Jaffray, 17(2), 185–202. https://doi.org/10.25278/jj.v17i2.321
Krismiyanto, A., & Kii, R. I. (2023). Membangun Harmoni dan Dialog Antar Agama dalam Masyarakat Multikultural. Jurnal Review Pendidikan dan Pengajaran (JRPP), 6(3), 238–244. http://journal.universitaspahlawan.ac.id/index.php/jrpp/article/view/18822
Mawene, M. T. (2012). Perjanjian Lama dan Teologi Kontekstual. BPK Gunung Mulia.
Ngelow, Z. J. (2014). Turut Membina Indonesia Sebagai Rumah Bersama - Peran Gereja Dalam Politik Di Indonesia. Jurnal Jaffray, 12(2), 213–234. https://doi.org/10.25278/jj.v12i2.016.213-234
Nurhakim, N., Adriansyah, M. I., & Dewi, D. A. (2024). Intoleransi Antar Umat Beragama di Indonesia. MARAS: Jurnal Penelitian Multidisiplin, 2(1), 50–61. https://doi.org/10.60126/maras.v2i1.126
Pamungkas, C., Permana, Y. S., Satriani, S., Hakam, S., Afriansyah, A., Mundzakkir, A., Yanuarti, S., Usman, U., Rohman, S., & Nadzir, I. (2020). Intoleransi dan Politik Identitas Kontemporer di Indonesia (C. Pamungkas & Y. S. Permana (Ed.); Vol. 7, Nomor 2). Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia. https://doi.org/10.14203/press.308
Pentury, T., & Lumintang, S. P. N. I. (2022). Christianity and Plurality in Indonesia: Theological and Ideological Synergy for Religious and National Moderation. Proceedings of the International Conference on Theology, Humanities, and Christian Education (ICONTHCE 2021), 669(Iconthce 2021), 56–60. https://doi.org/10.2991/assehr.k.220702.014
Prakosa, P. (2022). Moderasi Beragama: Praksis Kerukunan Antar Umat Beragama. Jurnal Ilmiah Religiosity Entity Humanity (JIREH), 4(1), 45–55. https://doi.org/10.37364/jireh.v4i1.69
Pratama, N. D. B. J. (2014). Penemuan Arkeologi Dalam Agama Israel Kuno: Menilik Kembali Monoteisme Kepada Yahweh. Jurnal amanat Agung, 10(1), 1–31. https://ojs.sttaa.ac.id/index.php/JAA/article/view/234
Saputra, I. N., Hardi;, A. R., & Rahmat, R. (2023). Sikap Intoleransi pada Kehidupan Beragama di Indonesia, Studi Kasus “Cilegon, Kota Tanpa Gereja. Moderasi: Jurnal Kajian Islam Kontemporer, 1(1), 1–17. https://journal.forikami.com/index.php/moderasi/article/view/180
Saragih, E. S. (2022). Moderasi Beragama Berbasis Kearifan Lokal Suku Pakpak Aceh Singkil. Jurnal Teologi Berita Hidup, 9(2), 309–323. https://doi.org/10.38189/jtbh.v4i2.253
Setiabudi, W., Paskarina, C., & Wibowo, H. (2022). Intoleransi Di Tengah Toleransi Kehidupan Beragama Generasi Muda Di Indonesia. Sosioglobal :Jurnal Pemikiran dan Penelitian Sosiologi, 7(1), 51–64. https://doi.org/10.24198/jsg.v7i1.29368
Sihombing, A. F. (2021). Pluralitas Menurut Hans Kűng Dan Implikasinya Di Indonesia: Suatu Kajian Etika Global. Tedeum: Jurnal Teologi dan Pengembangan Pelayanan, 6(2), 157–180. https://doi.org/10.51828/td.v6i2.54
Singgih, E. G. (2009). Dua Konteks. BPK Gunung Mulia.
Sitompul, A. A., & Beyer, U. (2016). Metode Penafsiran Alkitab. BPK Gunung Mulia.
Steinmann, A. E. (2019). Genesis, An Introduction and Commentary. Inter Varsity Press.
Vriezen, T. C. (1981). Agama Israel Kuna. BPK Gunung Mulia.
Wijanarka, T., & Sari, N. K. D. A. P. (2023). Pluralisme dalam Perwujudan Toleransi melalui Relasi Komunitas Gusdurian-Gereja Gereja Kristen Jawi Wetan (GKJW). Dialog, 46(2), 169–184. https://doi.org/10.47655/dialog.v46i2.721
Yewangoe, A. A. (2018). Allah Mengizinkan Manusia Mengalami Diri-Nya: Pengalaman dengan Allah dalam Konteks Indonesia yang Berpancasila. BPK Gunung Mulia.
Zaluchu, S. E. (2020). Analisis Narrative Criticism Kisah Simson dan Ironi Kehidupannya di Dalam Kitab Hakim-Hakim. Jurnal Ilmiah Religiosity Entity Humanity (JIREH), 2(2), 100–113. https://doi.org/10.37364/jireh.v2i2.49
##submission.copyrightStatement##
##submission.license.cc.by-sa4.footer##Pengguna bebas menyalin, mengubah, atau mendistribusikan ulang artikel untuk tujuan apa pun yang sah dalam media apa pun, asalkan Anda memberikan kredit yang sesuai kepada penulis asli dan Visio Dei: Jurnal Teologi Kristen sebagai penerbitnya, menautkan ke lisensi, menunjukkan jika ada perubahan, dan mendistribusikan kembali karya turunan apa pun di bawah lisensi yang sama.
Hak cipta artikel dipegang oleh masing-masing penulisnya, tanpa batasan. Lisensi non-eksklusif diberikan kepada Visio Dei: Jurnal Teologi Kristen untuk mempublikasikan artikel dan mengidentifikasi dirinya sebagai penerbit aslinya, termasuk hak komersial untuk untuk menjualnya kepada perpustakaan dan individu.
Dengan menerbitkan artikel di Visio Dei: Jurnal Teologi Kristen, penulis memberikan hak kepada pihak ketiga untuk menggunakan artikel mereka sejauh yang diberikan oleh lisensi Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International.