MEMAHAMI YOHANES 14:1-14 DENGAN TINJAUAN EKSEGETIS SOSIAL-SAINTIFIK

  • Nurliani Siregar Universitas HKBP Nommensen
  • Sukanto Limbong Sekolah Tinggi Teologi HKBP
  • Dominggus Pote Sekolah Tinggi Teologi Saint Paul Bandung
  • Hasahatan Hutahaean Sekolah Tinggi Teologi Sumatera Utara https://orcid.org/0000-0002-2224-0668
Kata Kunci: hermeneutika, Yohanes 14, sosial-saintifik

Abstrak

Penelitian ini bertujuan memahami Yohanes 14: 1-14 dengan menggunakan metode eksegetis sosial-saintifik. Penelitian mengutamakan tinjauan historis dan eksegese terhadap karya penulisan-penulisan sejarah mengenai Jalan dan Kebenaran dan Hidup sejak zaman Perjanjian Lama (PL) hingga zaman Perjanjian Baru (PB). Yesus sebagai jalan, kebenaran, dan hidup dalam rangka menghadapi relativisme postmodern zaman ini. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa “Yesus adalah hidup (kekal)“, dan “Yesus adalah kebenaran” di mana gereja dan umat Yesus (Gereja) mampu berdialog dan menerapkan kebenaran relatif di dalam kasih, keadilan dan pembebasan sosial.

##plugins.generic.usageStats.downloads##

##plugins.generic.usageStats.noStats##

Referensi

Adiprasetya, J. (2002). Mencari Dasar Bersama. BPK Gunung Mulia.

Adiprasetya, J. (2014). Akulah Jalan, Kebenaran, Dan Hidup: Kemungkinan Kehadiran Kristus di dalam Agama-Agama Lain. Jurnal Amanat Agung, 10(2), 247–271.

Arbiol, C. J. G. (2004). Overvaluing the Stigma: An example of self-stigmatization in the Jesus movement (Q 14:26-27; 17:33). Biblical Theology Bulletin, 34(4), 161–166. https://doi.org/10.1177/01461079040340040401

Attridge, H. W. (2019). History, Theology, and Narrative Rhetoric in the Fourth Gospel (Pere Marquette Theology Lecture). Marquette Univ.

Beale, G. K. (2015). Buku Pedoman Penggunaan Perjanjian Lama Oleh Perjanjian Baru: Eksegesis dan Interpretasi. Literatur SAAT.

Bock, Darrell L. (2006). Opening Questions: Definition and Philosophy of Exegesis. In Darrell Land Bock & B. M. Fanning (Ed.), Interpreting the New Testament Text : Introduction to the art and Science of Exegesis (hal. 1–32). Crossway.

Bultmann, R. (2014). The Gospel of John (Johannine Monograph), A Commentary (G. R. B. Murray (ed.)). Wipf and Stock Publisher.

Burlian, H. Z. E. (2020). Ilmu Alamiah Dasar, Ilmu Budaya Dasar, dan Ilmu Sosial Dasar (M. S. Is (ed.)). Intelegensia Media.

Carson, D. A., & Moo, D. J. (2006). An Introduction To The New Testament. Publishing Permission Of zondervan, Grand Rapids.

Denzin, N. K., & Lincoln, Y. S. (2011). Disiplin dan Praktik Penelitian Kualitatif. In N. K. Denzin & Y. S. Lincoln (Ed.), The SAGE HANDBOOK Of Qualitatif Research 1 (Ketiga, hal. 1–34). Pustaka Pelajar.

deSilva, D. A. (2000). Honor, Patronage, Kinship & Purity: Unlocking New Testament Culture. Inter Varsity Press Academic.

Elliott, J. H. (1993). What is Social-Scientific Criticism (Guides to Biblical Scholarship New Testament Series). Fortress Press.

Elliott, J. H. (2005). A Home for the Homeless: A Social-Scientific Criticism of 1 Peter, Its Situation and Strategy. Wipf and Stock Publisher.

Ferguson, E. (2017). Backgrounds of Early Christianity (Ketiga). Gandum Mas.

Ginting, E. S. (2018). Theologia Religionum (Teologi Agama-Agama). In J. S. Aritonang (Ed.), Teologi-Teologi Kontemporer (hal. 184–201). BPK Gunung Mulia.

Hamzah, A. (2019). Metode Penelitian Kualitatif. Literasi Nusantara.

Hamzah, A. (2020). Metode Penelitian Kepustakaan (Revisi). Literasi Nusantara.

Harming, H. (2017). Metode Penginjilan Yesus Dalam Injil Yohanes 4:1-42. Evangelikal: Jurnal Teologi Injili dan Pembinaan Warga Jemaat, 1(2), 162–169. https://doi.org/10.46445/EJTI.V1I2.73

Hays, C. M. (2021). What is the Place of My Rest? Being Migrant People(s) of the God of All the Earth. Open Theology, 7(1), 150–168. https://doi.org/10.1515/opth-2020-0154

Hutahaean, H. (2020). Tantangan Teologi Agama-agama: Suatu Diskursus Model. Kurios: Jurnal Teologi dan Pendidikan Agama Kristen, 6(2), 255–270. https://doi.org/10.30995/kur.v6i2.136

Jamhari, J. (2020). Menggagas Sosiologi Agama. Refleksi, 2(3), 5–18. https://doi.org/10.15408/ref.v2i3.14340

Larcher, F., Weisheipl, J. A., Keating, D., & Levering, M. (2010). Commentary on the Gospel of John: Chapters 13-21. Catholic University of America Press. https://doi.org/10.2307/j.ctt31nk8p

Lima, J. S. (2020). Injil Sebagai Kabar Tentang Kembalinya Kemuliaan Tuhan Ke Dalam Segenap Ciptaan. Evangelikal: Jurnal Teologi Injili dan Pembinaan Warga Jemaat, 4(1), 1–13. https://doi.org/10.46445/ejti.v4i1.169

Mamahit, F. Y. (2020). Sikap Ekumenikal dan Evangelikal terhadap Agama-agama Lain: Sebuah Analisis Perbandingan Historis-Teologis. DUNAMIS: Jurnal Penelitian Teologi dan Pendidikan Kristiani, 5(1), 71–92. https://doi.org/10.30648/dun.v5i1.329

Mangentang, M., & Salurante, T. (2021). Membaca Konsep Kasih Dalam Injil Yohanes Menggunakan Lensa Hermeneutik Misional. Phronesis: Jurnal Teologi dan Misi, 4(1), 1–13. https://doi.org/10.47457/phr.v4i1.142

Manurung, K. (2020). Efektivitas Misi Penginjilan dalam Meningkatkan Pertumbuhan Gereja. DUNAMIS: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristiani, 4(2), 225–233. https://doi.org/10.30648/dun.v4i2.242

Marshall, I. H. (1983). Book Reviews : New Testament Background. The Expository Times, 94(4), 119–120. https://doi.org/10.1177/001452468309400419

Merwe, D. Van der. (2019). Divine Fellowship in the Gospel of John: A Trinitarian Spirituality. HTS Teologiese Studies / Theological Studies, 75(1), 1–12. https://doi.org/10.4102/hts.v75i1.5375

Muslih, M. (2017). Metodologi Ilmu: Dari Teori Hingga Teologi. Kalam, 7(2). https://doi.org/10.24042/klm.v7i2.456

Newbigin, L. (1993). Injil Dalam Masyarakat Majemuk. BPK Gunung Mulia.

Oet, S. (16M). Keilahian Yesus Menurut Injil Yohanes. Manna Rafflesia, 2(2), 135–147. https://doi.org/10.38091/man_raf.v2i2.61

Osborne, G. R. (2012). Spiral Hermeneutika: Pengantar Komprehensif bagi Penafsiran Alkitab (1 ed.). Momentum.

Pfitzner, V. (1988). The Gospel according to John. Lutheran Publishing House.

Rainer, A. (2012). Social History of Ancient Israel. In H. Williamson (Ed.), Understanding the History of Ancient Israel. British Academy Scholarship. https://doi.org/10.5871/bacad/9780197264010.003.0017

Raj, M., & Seamans, R. (2019). Primer on Artificial Intelligence and Robotics. Journal of Organization Design, 8(1), 1–14. https://doi.org/10.1186/s41469-019-0050-0

Rohrbaugh, R. L. (2002). Ethnocentrism and historical questions about Jesu. In B. J. Malina & W. Stegemann (Ed.), The social setting of Jesus and the Gospels. Fortress Press.

Sasongko, N. (2011). Menikmati Surga: Tradisi Mistik dalam Injil Tomas dan Yohanes. Veritas: Jurnal Teologi dan Pelayanan, 12(1), 109–122. https://doi.org/10.36421/veritas.v12i1.236

Siahaan, D. S. (2017). Ketika Aku dan Kamu Menjadi Kita: Dialog Misi Penginjilan Kristen dengan Dakwah Islam Menggunakan Pendekatan Teologi Interkultural dalam Konteks Indonesia. Gema Teologika: Jurnal Teologi Kontekstual dan Filsafat Keilahian, 2(1), 41–54. https://doi.org/10.21460/gema.2017.21.280

Singgih, E. G. (2020). Agama dan Kerusakan Ekologi: Mempertimbangkan ‘Tesis White’ dalam Konteks Indonesia. Gema Teologika: Jurnal Teologi Kontekstual dan Filsafat Keilahian, 5(2), 113–136. https://doi.org/10.21460/gema.2020.52.614

Triasmoroadi, H. (2018). Teologi Kem(u)(a)rahan Allah: Sebuah Upaya Mengkonstruksikan Teologi Kemurahan Allah. Gema Teologika: Jurnal Teologi Kontekstual dan Filsafat Keilahian, 3(1), 39–52. https://doi.org/10.21460/gema.2018.31.318

Waharman, W. (2019). Studi Eksegetis Peranan Roh Kudus dalam Penginjilan Berdasarkan Injil Yohanes 16:4B-15. Manna Rafflesia, 6(1), 36–52. https://doi.org/10.38091/man_raf.v6i1.109

Diterbitkan
2021-12-07
##submission.howToCite##
Siregar, N., Limbong, S., Pote, D., & Hutahaean, H. (2021). MEMAHAMI YOHANES 14:1-14 DENGAN TINJAUAN EKSEGETIS SOSIAL-SAINTIFIK. VISIO DEI: JURNAL TEOLOGI KRISTEN, 3(2), 182-204. https://doi.org/10.35909/visiodei.v3i2.223
Bagian
Artikel